Rabu, 08 November 2017

KETIKA SENJA TELAH SAMPAI PADA BAITNYA YANG TERAKHIR



Ketika senja telah sampai pada baitnya yang terakhir,
kita mengabaikan waktu. Tiada lagi waktu shubuh itu.
Dibacakanlah sajak tentang warna langit yang sirna.
Apa yang menjadi dakwa dari raut wajah yang gelisah?

Ini adalah sore yang tak kau temui setelah pagi tiba.
Laguku melena, kita telah sampai pada angka satu dua.
Daun-daun yang menari bergugur menyanyi sajak elegi.
Bahteraku kembali, lalu membawaku pada bidadari.

Bumi membelah mimpi, langit meruntuh  janji.
Angin membelai puisi mengubahnya jadi rapsodi.
Hujan menginjak rasa,  waktu menyambut masa.
Pelangi melukis asa, merangkainya seperti dosa

Ketika senja telah sampai pada baitnya yang terakhir,
kita melewatkan waktu. Tiadakah lagi masa lalu?
Ditiupkanlah angin dari pintu-pintu nirwana.
Malam berkata: ikutlah denganku ke bukit itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar