Kamis, 09 November 2017

MY FAVORIT FILM

Tulisan ini saya buat menurut pendapat pribadi. Jadi, jika ada perbedaan pendapat sangat wajar. Ini bukan film terbaik, ini film terfavorit saya. Dan pandangan tentang genre film juga pendapat pribadi. Mungkin ada yang bilang “ini bukan film yang bergenre action”, maklum saja ya. Oke. Ini deretan film terfavorit saya berdasarkan genrenya.

1.    ACTION

Satu-satunya film Indonesia di list ini. Film yang menurut saya salah satu film dengan adegan action terbaik. Inget adegan Iko Uwais sama Doni Alamsyah lawan Yayan “Maddog” Ruhian, atau adegan Iko Uwais lawan Hammer Girl sama Baseball Bat Man, atau Iko Uwais lawan The Assassin? FENOMENAL!

REKOMENDASI FILM LAIN:
Taken, Merantau, Mission Impossible, Non-Stop, Kill Bill.

2.    ANIMATION


Toy Story adalah trilogi yang luar biasa, dan Toy Story 3 merupakan penutup yang sempurna. Mengisahkan tentang Andy. Seorang anak yang tumbuh dan besar bersama mainan-mainan hidupnya dan tahu bahwa suatu saat nanti ketika dewasa, ia akan berpisah dengan mereka. Jangan lupakan adegan terakhirnya, it’s very touching.

REKOMENDASI FILM LAIN:
Up, Wall-E, Inside Out.

3.    COMEDY


3 Idiots adalah film komedi yang sempurna. Ini film yang bisa membuat kita melepaskan tawa yang bermakna. Semua adegan komedi di film ini diletakkan di tempat yang tepat. Bahkan jika adegannya diletakkan di sela-sela adegan sedih sekalipun, adegan itu tidak merusak suasana. Bravo!

REKOMENDASI FILM LAIN:
The Hangover Trilogy, Bean, 21 Jump Street, 22 Jump Street.

4.    CRIME

Mungkin banyak yang lebih menyukai The Shawshank Redemption atau Seven sebagai film bergenre crime terbaik. Tapi Heat melekat kuat di pikiran saya. Nama Al Pacino dan Robert De Niro memerankan protagonis dan antagonis dengan sempurna. Ingat dialog mereka di restoran? So Classy!

REKOMENDASI FILM LAIN:
The Town, The Shawshank Redemption, Seven, Inside Man

5.    DRAMA

Masterpiece! Apa yang kamu bayangkan jika menonton film yang isinya cuma dialog-dialog saja, latarnya cuma di satu ruangan, dan tokohnya cuma 12 orang? Membosankan? Sama sekali tidak. Tonton filmnya, rasakan keindahannya. Classic but classy!

REKOMENDASI FILM LAIN:
Fight Club, Forrest Gump, Cast Away, A Beautiful Mind.

6.    HORROR

The Exorcist itu jadi patokan film horror di perfilman dunia. Film ini tidak hanya menjual kaget-kagetan saja seperti film horror modern, tapi lebih memainkan sisi psikologis. Ingat adegan leher berputar itu? Great scene!

REKOMENDASI FILM LAIN:
Insidious, The Conjuring, The Sixth Sense.

7.    MYSTERI


Film ini menyajikan pertempuran antara Wolverine lawan Batman (just kidding..hehe). Hugh Jackman dan Christian Bale jadi tokoh utama film ini. Film ini bukan film tentang sulap biasa. Dua pesulap yang saling beradu kehebatan trik sulap guna mencari tahu trik siapa yang paling sempurna. Dan endingnya ... Jempol!!!

REKOMENDASI FILM LAIN:
Mystic River, Shutter Island, Gone Girl.

8.    ROMANCE
 
Mungkin ada yang bertanya, mengapa bukan Titanic? Saya suka film Titanic, tapi Hello Stranger merupakan salah satu film paling romantis yang terus ada di kepala saya. Ceritanya ringan dan asik diikuti. Film sedih itu tidak selalu harus "membunuh” salah satu pemain utamanya. Film romantis itu tidak selalu harus menggunakan bunga mawar dan candle light dinner. Film ini adalah film percintaan dua manusia yang bahkan tak saling tahu namanya masing-masing.

REKOMENDASI FILM LAIN:
Titanic, The Notebook, Before Trilogy.

9.    SCI-FI


Jujur, saya baru mengerti film ini setelah menonton filmnya dan mencari reviewnya di internet. Mencari tahu tentang apa sih yang sebenarnya terjadi di akhir ceritanya? Tapi, sebagai genre film sci-fi, film ini luar biasa. Meskipun cukup membuat dahi berkerut dan otak berpikir, tapi menurut saya tidak terlalu berat dan masih bisa diterima di kepala. Banyak yang sudah membahas film ini di blog-blog lain. Ini salah satu yang terbaik di genrenya.

REKOMENDASI FILM LAIN:
Source Code, Gravity.

10. SUPERHERO


Trilogi Batman-nya Nolan itu trilogi yang fenomenal. Dan The Dark Knight menyempurnakan trilogi ini. Walaupun sekarang perfilman dunia sedang diramaikan film-film superheronya Marvel, tapi The Dark Knight menyelamatkan muka DC dengan masih menjadi yang terbaik menurut saya. Christian Bale is the perfect Bruce Wayne (and Batman), Heath Ledger is the best Joker ever.

REKOMENDASI FILM LAIN:
Captain America: Winter Soldier, Logan, Deadpool.

11. THRILLER
 

Mungkin ada yang menyebut The Silence of The Lambs sebagai yang terbaik. Saya juga setuju. Tapi, Oldboy merupakan salah satu film thriller terfavorit saya. Choi Min Sik bermain sempurna. Ingat adegan di koridor itu? Amazing! Hollywood sudah melakukan blunder besar dengan mendaur ulang film ini.

REKOMENDASI FILM LAIN:
The Silence of The Lambs, The Shinning, Misery, The Mist.

Rabu, 08 November 2017

KETIKA SENJA TELAH SAMPAI PADA BAITNYA YANG TERAKHIR



Ketika senja telah sampai pada baitnya yang terakhir,
kita mengabaikan waktu. Tiada lagi waktu shubuh itu.
Dibacakanlah sajak tentang warna langit yang sirna.
Apa yang menjadi dakwa dari raut wajah yang gelisah?

Ini adalah sore yang tak kau temui setelah pagi tiba.
Laguku melena, kita telah sampai pada angka satu dua.
Daun-daun yang menari bergugur menyanyi sajak elegi.
Bahteraku kembali, lalu membawaku pada bidadari.

Bumi membelah mimpi, langit meruntuh  janji.
Angin membelai puisi mengubahnya jadi rapsodi.
Hujan menginjak rasa,  waktu menyambut masa.
Pelangi melukis asa, merangkainya seperti dosa

Ketika senja telah sampai pada baitnya yang terakhir,
kita melewatkan waktu. Tiadakah lagi masa lalu?
Ditiupkanlah angin dari pintu-pintu nirwana.
Malam berkata: ikutlah denganku ke bukit itu.

RAMPAI- RAMPAI SENJAKALA



Berlarilah di pesisir sawa
Senja bercanggung dan duduk silanggung
Ada senja yang butuh perhatian
Lihatlah, beri sedikit senyum bersapa

Bocah bergurau saling melempar jerami
Melompat katak ku kejar dalam lumpur
Daun-daun berpacar menghijau teratur
Ku tingkap dari balik senjakala bersemi

Ujung terbenam, cakrawala ganti bersua
Beramai-ramai tak hirau panggilan si mama
Dari balik bilik- bilik tangah huma
Layang- layang koran bekas lambung menua

ATAS NAMA CINTA DAN ANGIN YANG MEMBAWANYA BERSEMI


Adakah yang lebih menarik selain berbincang denganmu di suatu senja?
Menikmati alunan sepoi angin yang basah merekah.
Berbicara tentang masa-masa di mana kita pernah bercumbu,
dan menguntai cerita di bawah lembayung pagi yang syahdu.
Di relung-relung kesunyian aku menyanyikan sebuah irama tanpa syair,
dan engkau memandangku tanpa bertanya.
Lalu kau melafalkan kata-kata pada petikan gitar dalam satu irama.

Adakah yang lebih nikmat selain menyeruput secangkir kopi buatanmu pada sebuah bangku teras?
Waktu kita kembali pada perbincangan kita yang mulai asik memanas.
Dimana engkau, aku dan beberapa persepsi kita tak kunjung bertemu.
Lalu kita beradu pandang, berpadu pandang,
sampai berakhir pada kopiku yang tanpa sadar kau minum.
Kita tersenyum, lalu tawa menyerbak harum.

Adakah yang lebih ramah selain mengeja kata demi kata rayuan yang ku lantunkan
sejak pertama kita bertemu?
Lalu kita menikmatinya sebagai sajak yang membingkis banyak kenangan dan hal-hal terangan.
Setiap kata mungkin saja terselip dusta yang manis.
Namun ku tahu, kau dan aku menikmatinya sebagai untaian romantis.
Biarlah, asal kita berdua bahagia,
bagiku semua tak apa.

Biarlah semua pujangga berbicara dengan cara mereka sendiri.
Lantunan dendang, irama dan lagu dengan kata-kata dan untaian syair cinta yang membuat lena telinga.
Dan ku nikmati saja setiap waktu.
_kau dan aku_
Di sanalah cinta dimulai
dan diakhiri dengan senyum gemulai.

Bolehkah sekali -satu kali saja- waktu aku menjemputmu dan mengajakmu mengarungi senja bersamaku?
Tiada lain kali. Kali ini dan terakhir kali.
Entah jiwa atau raga yang mendamba, namun cinta sepertinya memberi pilihan yang paling bijaksana.
Bidadari yang ku panggil di malam hari.
Di bukit yang jingga ini,
_aku meminangmu_
Atas nama cinta dan angin yang membawanya bersemi.

SASIKIRANA


:buat Wulan, sepucuk rindu

I
ku ulangi lagi sajak yang ku tulis di bawah rembulan
bait-bait sayu dan usang yang cukup lama tersimpan
terbaca sekilas saja, lalu ku buat terjaga

satu sisi hati sepertinya tak mahir berdusta
sisi yang lain tak cukup pandai merinai
tembang-tembang pengantar tidur dan syair yang lalu
membawa suasana pada kilau yang merdu
manis, sembari memutar cakra kasih jadi puitis
jika bagimu ini bukan sajak rupawan, jangan sebut ini
sebuah nama picisan

bagi manusia-manusia sepertiku
rindu barangkali barang yang tabu
walau kau lempar sejuta duri dari tangkaimu
tetap ku kecup mahkota putih di tahtamu
seperti yang kujanjikan
sasikirana, kasihku …
kau tetap mawar yang ku petik di bukit itu

II
di tempat yang sama aku terbaring tak berdaya
membekas hujaman di bahuku sisi kanan
dan wulan masih membuatku terpesona
untuk yang ke sekian kalinya

kuncup senja menguntum, rona malam tersenyum
bahak-bahak berkelakar tentang cerita
lalu terkapar dan bermimpi jadi sepasang merpati
yang turun membawa pesan dari baka
mereplikanya ke puncak-puncak kegetiran, kegamangan
dia mencari letak sebelah rusuknya

misteri menembus sorga yang pernah ku buat di dunia
membuat kasih Adam memilih Hawa
cukup sekali saja mengingkari kenan sang Bunda
__dan berpisahlah__
di bawah wulan yang membuat dahaga

kian lama mengakhiri rindu yang tak jua terperi
hari ini mereka dipertemukan buat yang ketiga kali

III
caya malam berubah jadi maharani
mengadili sunyi dengan bekap fantasi
dan sang kekasih makin kinasih

aku berlayar di lautan yang kelam
lamunku kekal bertahan dalam keabadian
memikat jerat dan naungan yang kuat
seperti bunga lotus yang memesona malam
mekar dengan daun mencumbu
kian merah jambu
dan aku termangu jadi buaian hujan ungu

wanginya menyebar seantero negeri
tubuhnya menarik hati pejalan kaki
barangkali aku jadi lelaki bergamis melankolis
hanya untuk malam ini saja aku minta
mengecup punggung tangan sang purnama jingga
di lembah-lembah meredup, sepasang rindu tertiup

IV
duhai sasikirana,
kisah kita memang bukan romansa yang melegenda
hanya secarik kertas berbait sekar selaras
bolehlah sesekali kita mencuri waktu berdendang
menari di atas bayang-bayang kita sendiri
tiada malu, mumpung pagi masih lama menjelang


buat sebait irama yang ku cipta di waktu senja
kirimi dirinya setangkai mawar berdaun padma, berduri janji
berilah waktu kau lihat dirimu sendiri
__manis rasanya__
seperti saat pertama wajahmu memeri makna

sasikiranaku,
dengarkan petikan gitarku di suatu malam
meski waktu tak menaut rindu yang memendam
purnamaku tetap milik cahaya bulan